Hello Kitty 39

Kamis, 22 April 2010

Hikmah Dibalik Ujian

Sore itu angin bertiup. Dedaunan berjatuhan. Suara anak-anak Amalia sedang bercengkarama. Seorang Ibu sedang bertandang di Rumah Amalia. Beliau bercerita dengan genangan air mata. Suaminya terkena stroke diusianya yang masih produktif, tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya bisa pasrah dan berserah diri pada Sang Khaliq. Berdoa memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberikan kesembuhan untuk suami tercinta dan ketabahan bagi dirinya dan sang buah hatinya.

Peran ganda kepala rumah tangga dan sebagai pengurus rumah tangga dikerjakan semuanya. Sementara anaknya yang masih duduk dibangku TK diantarnya berangkat sekolah. dan dijemput oleh tetangga. Begitu pulang sekolah, anaknya sudah mandiri mengurusi keperluannya sendiri.

Sejak suaminya sakit, dulunya yang biasa aja kini menjadi masalah. Dirinya bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan standar UMR, sementara suaminya seorang wirausaha yang cukup berhasil, ketika suaminya sakit, sumber penghasilannya terasa mampet. Kehidupan keluarganya hanya mengandalkan gajinya.

'Tahun pertama kami bisa melewatinya, mengijak tahun kedua saya benar-benar panik, tak tahu apa yang saya harus lakukan,' ucapnya lirih. Listrik nunggak, sudah diancam hendak diputus, SPP sekolah anaknya tidak terbayar tiga bulan. 'Yang saya bisa lakukan hanya berdoa memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ditengah kepanikan beliau sebagai istri, tiba-tiba ada seorang teman yang datang, dia mengajarkan membuat kue dan membantu menjualkan kue-kue ditokonya. 'Sungguh saya tidak menyangka Mas Agus, ditengah himpitan hidup, Allah memberikan jalan keluar yang begitu indah tanpa saya duga,' ucap sang ibu dengan bercucuran air mata.

'Alhamdulillah, Kasih sayang Allah menunjukkan kepada saya ada hikmah dibalik ujian, saya baru tersadar bahwa saya mempunyai kemampuan dibidang usaha tanpa harus berharap belas kasihan orang lain. Pikiran saya terbuka, saya menjadi bersemangat dan optimis. Allah memberikan jalan keluar yang begitu indah.' tuturnya. Sore itu beliau berkenan berbagi rizki bersama anak-anak Amalia didampingi oleh sang suami yang telah pulih kembali dari strokenya dan sekarang telah memiliki toko kue sendiri dikelola bersama suami tercintanya. Subhanallah..

---
'Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan 'kami telah beriman dan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka.' (QS. al-Ankabut (29): 2).

By: agussyafii

Air Mata Yang Menetes

Saat musim berubah, tiba saatnya daun-daun berguguran. Angin berhembus dingin terasa menyengat. Kelahiran dan kematian datang silih berganti bagai roda yang selalu berputar. Kelahiran selalu disambut dengan riang gembira pertanda datangnya kehidupan yang baru pada satu generasi. Namun ketika kematian tiba, derai air mata mengalir tiada henti, isak tangis terasa memilukan hati itulah saatnya tiba daun-daun berguguran.

Ketika saya berkunjung ke rumah sakit, salah satu kerabat sedang dirawat. Ditengah asyik sedang membezuk, dikamar sebelahnya nampak dua gadis cantik berjilbab putih sedang khusyuk membaca al-qur’an. Lelaki tua terbaring lemah dengan tangan diinfus. Seorang ibu tidur di bawah lantai terbangun mengusap matanya.

Tak berapa lama terdengar isak tangis, kedua gadis itu memeluk sang ayah sambil mengucapkan, 'ayah, ucapkan La ilaha illallah, Muhammad rasulullah, ucapkan ayah..' kata gadis satunya lagi. Sang ayah mengikutinya, 'La ilaha illallah, Muhammad rasulullah,' dengan nada terbata-bata. Suara jerit tangis terdengar menggema, lelaki tua yang dipanggil kedua gadis itu dengan sebutan ayah akhirnya tiada. tangis isak terdengar. Rasa haru menyelimuti didalam dada saya.

Peristiwa itu terjadi begitu cepat tanpa terasa air mata saya menetes. Anak-anak perempuan yang sholehah menjaga ayah menjelang detik-detik perpisahan mengantarkan dengan kalimah tauhid. Sungguh beruntung beliau sebagai ayah yang telah berhasil mendidik anak-anaknya menjadi anak yang sholehah. Menjaga dan merawat ayahnya hingga diakhir hayatnya. Air mata yang menetespun terasa menjadi indah. Subhanallah..

---
'Ya Allah, ampunilah dosaku dan kedua orang tua ku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku diwaktu aku kecil,'